Selasa, 29 Mei 2012
Keluarga? Sahabat?
Waktu itu malam hari, waktu yang sakral buatku, haha, karena kondisi emosi lebih tidak stabil di saat itu. Saat itu sedang berkumpul dengan teman-teman dari KSH, kami membentuk lingkaran dan mulai bercerita. Cerita dimulai, semuanya mengatakan hal yang hampir sama, meluruskan kesalah pahaman, memberitahukan tentang visi, dan berkata bahwa mereka-mereka menganggap semua yang berkumpul disini adalah keluarga. Ya, keluarga.
Sampai giliran tiba di seorang senior, kurang lebih dia berkata ' Aku nggak mau bilang bahwa aku menganggap kalian keluargaku, karena aku takutm, nanti hatiku munafik dengan menganggap kalian begitu, takut bahwa yang aku katakan tidak sebenarnya. Tapi aku menganggap kalian sebagai sahabat, sahabat yang sangaaatt berharga, karena itu aku nggak mau kehilangan kalian'.
Kata-kata senior itu memang sudah mengena sejak awal, tapi entah mengapa semakin terasa akhir-akhir ini, saat ada sedikit masalah. Ya aku pikir begitu, aku sependapat dengan senior itu bahwa kalau kita menganggap orang lain keluarga itu mungkin terlalu muluk, takut kalau apa yang kita katakan munafik, takut kelakuan kita sebenarnya munafik, karena bukankah seharusnya kita sendiri tau apa itu keluarga, seperti apa itu keluarga, baik arti maupun sifat-sifat dari 'keluarga' itu sendiri.
Ya, aku berhenti, aku takut. Tapi aku masih menganggap kalian, kalian orang-orang disekitarku yang membantuku berdiri di sini, kalian sahabatku yang sangat berharga, karena itu aku juga tidak mau kehilangan kalian, aku ingin mempertahankan eksistensi kalian di hidupku :'D
Mungkin dengan mengatakan ini pun aku sudah dibilang munafik, karena sebelum sebelumnya aku pernah berkoar juga tentang masalah anggapan 'keluarga' disini. Tapi setidaknya, kalau dulu aku munafik, aku tidak mau munafik lebih lama.
Aku sayang kalian... Kalian benar-benar berharga, jadi, jangan pergi ya? :')
Jaa~
Sampai giliran tiba di seorang senior, kurang lebih dia berkata ' Aku nggak mau bilang bahwa aku menganggap kalian keluargaku, karena aku takutm, nanti hatiku munafik dengan menganggap kalian begitu, takut bahwa yang aku katakan tidak sebenarnya. Tapi aku menganggap kalian sebagai sahabat, sahabat yang sangaaatt berharga, karena itu aku nggak mau kehilangan kalian'.
Kata-kata senior itu memang sudah mengena sejak awal, tapi entah mengapa semakin terasa akhir-akhir ini, saat ada sedikit masalah. Ya aku pikir begitu, aku sependapat dengan senior itu bahwa kalau kita menganggap orang lain keluarga itu mungkin terlalu muluk, takut kalau apa yang kita katakan munafik, takut kelakuan kita sebenarnya munafik, karena bukankah seharusnya kita sendiri tau apa itu keluarga, seperti apa itu keluarga, baik arti maupun sifat-sifat dari 'keluarga' itu sendiri.
Ya, aku berhenti, aku takut. Tapi aku masih menganggap kalian, kalian orang-orang disekitarku yang membantuku berdiri di sini, kalian sahabatku yang sangat berharga, karena itu aku juga tidak mau kehilangan kalian, aku ingin mempertahankan eksistensi kalian di hidupku :'D
Mungkin dengan mengatakan ini pun aku sudah dibilang munafik, karena sebelum sebelumnya aku pernah berkoar juga tentang masalah anggapan 'keluarga' disini. Tapi setidaknya, kalau dulu aku munafik, aku tidak mau munafik lebih lama.
Aku sayang kalian... Kalian benar-benar berharga, jadi, jangan pergi ya? :')
Jaa~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar