Jumat, 30 Maret 2012

Masa lalu..

Hari ini aku melalui pagi seperti biasa, dengan panas terik di hari yang cerah seperti ini, hanya saja, aku menyadari ada yang sedikit berbeda pagi ini, entah apa.

Siang ini kulalui seperti biasa, dengan kelas kimia organik yang membingungkan, lelucon teman di tengah pelajaran, dan mata sedikit jelalatan mencari seseorang, hanya saja, hal berbeda itu masih disana, mengganjal.

Sore ini, kejanggalan dimulai. Aku menghabiskan beberapa jam, dengan orang-orang yang tidak biasa, teman-teman yang selama ini hanya aku sapa, kali ini aku menghabiskan waktu bersama mereka, sampai praktikum paleontologi. Ukh, aku belum belajar untuk test nanti, pikirku, jadi aku menghabiskan beberapa menit mencerna kata-kata temanku yang sedang menghafal, mencoba menyerap satu dua hal dari kata-katanya. Kemudian, hp ku bergetar, 'well, nomer asing' pikirku. Entah kenapa, aku mengangkatnya tanpa pikir panjang, padahal biasanya aku mengabaikan telepon dari nomer asing.

" Halo?"
"... "
" Halo ..." Aku masih saja tidak berprasangka apapun.
" ... ya.. ini Eka? "
" ... " DEG. Sekarang giliran aku yang diam, suara itu, suara itu, Tuhaaann, suara ituuu! " Ya, ini saya.." kataku, mencoba tetap tenang.
" Oh, ini beneran Eka?"
" Iya. Ini siapa?" -degdegdegdeg-
" Ini temannya..."
" Siapa?" -degdegdeg-
" -insert name- "
" ... " DEG, tuh kan! Tuhaan, dia datang, suaranya, aksen khasnya. Mana mungkin aku lupa, mana mungkiinn, " Oh, ada apa?" aku mencoba tetap tenang. -percakapan selanjutnya berlangsung dengan nada datar dari aku-
" Gimana kabarnya?"
" Baik.."
" Oh.. Sekarang di jogja?"
" Iya."
" Kuliah dimana?"
" UGM"
" Hmm, di fakultas biologi?"
" Iya."
" Semester dua ya...hmm.."
" Iya."
" Hoo, belajar yang bener, jangan kebanyakan main, jangan kebanyakan pacaran, haha, belajar belajar, yang rajin ya.. " candanya.
" Haha, iya.." suaraku agak sedikit bergetar sebenarnya, duh, Tuhaann, nada bicara itu, suara tawanya..
" Jangan terlalu banyak bergaul sama.... lawan jenis. Laki-laki, mereka semua itu konyol, haha."
" Iya, laki-laki cuma bikin sakit hati.. "
" Hmm, iya, benar.."
" ... "
" Masih marah kah? "
" Hmm.."
" Masih marah yang kemarin?"
" Hmm... "
" Ini, dikasih waktu lima menit sama teman, pakai hp dia ini, haha, sekarang mah hidup susah..."
" ... " nyeri sekali mendengarnya.
" Nanti dua bulan lagi aku telpon ya..."
" Ngapain?"
" Haha, nggak apa apa.."
" Sekarang dimana?"
" Dimana ya, bukan di bogor pastinya. Pingin balik kesana..."
" Oh, dimana?"
" Di padang pasir, penjara.."
" Oh.."
" Percaya kan? "
" Terserah.."
" Haha, masih percaya?"
" Percaya dalam hal apa?"
" Umum, nggak perlu spesifik, percaya?"
" Entah.."
" Hmm, dua bulan lagi ya, saya keluar dari sini.."
" ... "
" Bisa bahasa arab?'
" Nggak."
" Bisa bahasa inggris?"
" Sedikit."
" Haha., pare.."
" Oh, rencananya semester depan mau kesana.."
" Disini temen ada yang pernah ngajar disana, memanfaatkan sedikit, bejalar dari dia, tapi namanya juga penjara, aneh lah kalo ngomong pakai bahasa inggris, hahaha.."
" Serius.... penjara?"
" Hahaha... Ah, waktunya habis, maaf ya. Dah.."
" Iya..."
-telepon ditutup-

Haah.. Aku cuma bisa diam bersandar di kursi, perutku mulas, tanganku gemetaran, aku tidak tau perasaan ini, senang kah, takut kah, atau malah sedih? Tuhan, ada apa ini? Baru saja aku pikir bisa hidup dengan normal, tapi dia malah kembali. Sekarang sudah percuma kalau aku belajar pun, pikiranku sudah melayang kemana-mana, haaaah, selalu, kacau kalau seperti ini.

" Bagaimana waktu bisa menyembuhkan lukaku, jika setiap ia hampir mengering, selalu ada gurat baru di tempat yang sama, luka yang berbeda, dengan sumber yang sama.."

Kenapa kamu harus terus kembali? Padahal aku memberimu kesempatan untuk pergi, mencari yang lebih baik, yang anggun, yang halus, yang kuat. Dan..kenapa..harus saat ini?

Heuh, lupakan lupakan lupakan, ikaaa, sekarang kamu ikaaa, peduli amat kalau nama Eka yang dia ucapkan terdengar begitu mantap, tapi kamu sekarang ikaaa, IKAAAAA..

" Life must go on, love must move on.."

Jaa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar