Sabtu, 18 Februari 2012

Kebahagiaan hari ini...

Readerssssss...

Aku tadi baru aja dari pernikahan sepupuku >///<
Umur dia cuma setahun di atas aku, dan dia udah nikah, kyaaa~ hehehe
Tau nggak reader, apa yang kepikiran waktu aku pertama sampai di rumah dia?? Bau makanannya enak, aku laper bangeeettt.. hahaha. Jadilah, setelah ijab selesai, aku makaaan, haha, masa bodoh orang liatnya gimana, aku kan anak kosaaann, :3 hehehe


Saat lihat acara ijab yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, entah kenapa aku jadi ingin menulis tentang pernikahan, :)

"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (Sunan Ibnu Majah)


Ya, itu mungkin yang dirasakan sepupuku selama ini, karena sepertinya dia sudah menyukai calon suaminya sejak lama, dan akhirnya apa yang diharapkan terjadi hari ini :')

Aku yang tidak bisa menahan senyum saat melihat dia menangis ketika ijab dilaksanakan, dia sedikit melirik ke arahku dan tersenyum, haha, aku sebenarnya sedikit tergelitik saat itu, bagaimanakah rasanya duduk diposisi dia sekarang, pikirku. Lalu aku bertanya kepada ayah yang saat itu disampingku, " Bapak, kalau aku yang di posisi dia sekarang gimana? " . Dan ayahku hanya tertawa sambil mengusap kepalaku lembut :')
Itu bisa berarti banyak hal kan :D

Pernikahan, menurutku, tidak hanya hari dimana dua orang saling terikat. Tapi disana ada dua buah keluarga yang disatukan. Selain itu, sebut saja aku, sebagai perempuan, tidak hanya terikat dengan suamiku, tapi juga dengan keluarganya, kebiasaannya, sifatnya, kebudayaannya, dan bahkan... umurnya.

Umur, ya, kadang menurutku zona pernikahan itu sedikit berbahaya, karena itu berarti mempercayakan dirimu kepada seseorang, yang baru kamu kenal, kamu akan hidup bersama dia dalam waktu yang lama, padahal dia bukan keluargamu. Bagaimana kalau dia berbohong atau meninggalkanmu? *pesimisnya kambuh =_=a

Ah, sudahlah, ini hari bahagia, hohoho. Aku ingat sebuah pesan dari seseorang, " Jika kamu sudah menikah nanti, pandanglah wajah suamimu di waktu tidur. Pikirkanlah, seseorang yang bukan orangtuamu, bukan saudara sedarahmu, tapi ia mau menanggung hidupmu, melindungimu, menyayangimu seperti saudaranya sendiri. Dan saat itu kamu akan jatuh cinta lagi. " >///<

Kembali ke sepupuku. Aku mengucapkan selamat ke dia, berfoto sebentar dan pamit pulang karena masih ada acara lain, dan saat mau pamit, aku diajak ke acara besok, acara untuk 'penyerahan' pengantin perempuan, saat itu, seseorang bicara, " Nanti kamu juga harus diserahin ke orang lho ik.."
Deg, aku ingat orangtuaku. Bagaimana perasaan mereka nanti saat harus 'melepaskan' anak mereka dan mempercayakan aku kepada orang yang belum mereka kenal dengan baik, dan aku, entah kenapa, tidak rela kalau diserahkan begitu saja, aku ingin diperjuangkan =_=".

Hah, sedih, pasti sedih.

Lihat sepupuku hari ini, pasti sangat menyenangkan, sampai-sampai dia menangis seperti itu. Statusnya sekarang berubah, menjadi Isteri, hahaha, aku benar-benar tergelitik dengan sebutan baru bagi mereka, tergelitik saat mendengar kata kata Suami dan Isteri. Kyaaaa >///< Hahaha *imajinasi mulai liar

Ehem, baiklah, Terakhir, Selamat untuk sepupuku tersayang Yuko Nesya Maharani~ :3

" Jika cinta itu seperti musik, kamu hanya perlu menemukan ketukan yang tepat agar keharmonisan itu datang."

Aku sayang kamuu~


Jaa~

1 komentar:

Anonim mengatakan...

waaah

Posting Komentar